Buku Seni Berperang karya Sun Tzu ditulis kira-kira 2500 tahun yang lampau tapi gaungnya masih terdengar hingga saat ini. Apa sih rahasia kehebatan buku klasik yang aslinya ditulis pada bilah-bilah bambu ini ?
Simaklah beberapa catatan berikut :
Strategi Sun Tzu digunakan oleh Genghis Khan di abad ke 13 dalam menaklukkan wilayah kekuasaannya mulai dari Mongol, China, Siberia hingga mendekati Eropa.
Napoleon di masa muda membaca dan mempelajari buku itu dari para rahib Jesuit yang menterjemahkannya dari bahasa China di tahun 1782. Cara berpikir dan bertindak Mao Tse Tung juga sangat dipengaruhi strategi Sun Tzu, seperti terlihat dalam buku Merah Mao.
Hitler juga mempelajari strategi Sun Tzu, dan menggunakannya saat merebut Polandia dalam operasi ‘Blitzkrieg’ yang berlangsung2 minggu.
Kita tinggalkan saja sun tzu dengan segala kehebatannya, ada hal lain yang sebenarnya tak kalah menarik yakni teknik dan media penulisannya. Ya maklumlah pada zamannya sun tzu belum mengenal e-buku sehingga untuk mengabadikan pemikirannya ia menggunakan bilah-bilah bambu yang banyak di jumpai di negerinya tiongkok yang dikenal sebagai negeri tirai bambu.
Buku Konvensional memang awalnya dibuat dari bambu, ampas tebu hingga batang pohon pinus yang diubah menjadi pulp dan kemudian dicetak menjadi kertas.
Jadi bisa dibayangkan berapa jumlah pohon yang ditebang setiap tahunnya sebagai bahan buku, terbayangkan pula jikalau hal tersebut tidak diimbangi dengan reboisasi dan konservasi lahan.
E-buku, Solusi Buku Ramah Lingkungan
Jadi, e-buku alias ebook menawarkan sebuah revolusi karena pembuatannya tidak membutuhkan kertas dan tinta, jadi biaya produksinya lebih murah juga ramah lingkungan.
Yang terpenting dijamin e-buku bisa bertahan lama menyamai atau bahkan melebihi buku-buku bilah bambu Sun Tzu.
Bagaimana menurut anda ?
(By Bataga Ezone, 2008)